Wednesday, September 23, 2009

PROFIL RESIKO INVESTASI

Seperti telah saya kemukakan pada tulisan sebelumnya (Apakah Anda Ingin Kaya? (2), investasi merupakan kendaraan yang dapat mengantar kita pada tujuan yang ingin kita capai. Dan sudah jamak bahwa ketika kita berkendara, satu yang pasti adalah bahwa kita telah tahu kemana tujuan kita. Namun demikian, layaknya mengendarai mobil, terdapat lebih dari satu rute untuk mencapai tujuan dari investasi tersebut. Ada rute pendek, sedang, dan panjang. Atau Anda mungkin memilih kendaraan yang berbeda. Anda bisa mengendarai lebih cepat bila Anda inginkan. Lebih cepat Anda mengendarai kendaraan tentu saja resikonya lebih tinggi. Begitu juga dengan investasi.
Sebagian orang agak agresif, mereka ingin mendapatkan keuntungan yang besar walaupun mungkin mengalami kerugian dalam jangka pendek. Tetapi sebagian orang agak konservatif, lebih mengutamakan keuntungan yang pasti dan aman.
Untuk menanamkan uang kita ke dalam instrumen investasi, salah satu hal penting pertama yang perlu kita pahami adalah profil resiko kita. Profil ini akan sangat menentukan pilihan keranjang investasi mana yang kita pilih, karena profil menggambarkan sejauh mana kita memiliki toleransi di dalam menghadapi resiko investasi. Jika Anda merasa tidak nyenyak tidur ketika nilai investasi Anda mengalami fluktuasi, maka Anda tidak termasuk golongan berprofil agresif dan tidak cocok berinvestasi pada instrumen saham.
Setelah mengenal profil resiko masing-masing, Anda perlu melakukan perencanaan portofolio investasi dengan melakukan alokasi.
Secara garis besar, profil resiko dibagi menjadi tiga:
  • Profil konservatif
Ini adalah profil investasi dimana Anda memilih peningkatan atau penurunan investasi yang sedikit. Investasi yang cocok untuk profil ini adalah deposito serta instrumen berpendapatan tetap seperti obligasi. Reksadana yang cocok untuk Anda : Reksadana Pasar Uang dan Reksadana Pendapatan tetap yang lebih menekankan pada pendapatan yang stabil.
  • Profil moderat
Dalam berinvestasi, Anda mempunyai kecenderungan yang lebih tinggi untuk melakukannya dalam bentuk saham dibandingkan dengan deposito dan instrumen pendapatan tetap. Anda menyadari bahwa biasanya tingkat fluktuasi yang lebih tinggi berkorelasi dengan keuntungan yang lebih tinggi dalam jangka panjang. Reksadana yang cocok untuk Anda : Reksadana Campuran yang mempunyai komposisi berimbang antara instrumen pendapatan tetap dan instumen saham.
  • Profil agresif
Anda lebih memilih investasi di saham, tetapi masih memikirkan untuk memasukkan dana secara terbatas ke dalam bentuk kas dan pendapatan tetap. Anda dapat menerima tingkat volatility atau fluktuasi yang tinggi sebagaimana Anda mencari keuntungan yang lebih tinggi pada jangka waktu yang panjang. Reksadana yang cocok untuk Anda : Reksadana Saham yang memberikan pertumbuhan yang tinggi dalam jangka panjang.
Read More..

Thursday, September 17, 2009

MEMULAI BISNIS BARU

Memiliki dan menjalankan bisnis sendiri adalah impian banyak orang. Namun ketika mereka serius berpikir tentang keinginan tersebut, mereka mengurungkan niatnya. Mereka sering bingung dan khawatir, akan mejalankan usaha apa atau akan memulai bisnis dari mana. Kondisi inilah yang menghambat kebanyakan orang sehingga bisnis tidak terealisasi. Ini masih ditambah dengan ketakutan mereka ketika melihat pebisnis lain yang pernah gagal. Saya punya ungkapan yang bagus untuk hal ini: “Worry is like a rocking chair. It gives you something to do but doesn't get you anywhere”.
Kekhawatiran itu seperti kursi goyang. Kita akan goyang-goyang sambil melakukan atau menikmati sesuatu, tetapi kita tidak akan kemana-mana. Ketakutan dan kekhawatiran adalah sumber utama penghambat seseorang untuk memulai suatu bisnis. Kekhawatiran ini sering membunuh kita, kreativitas kita, tindakan-tindakan kita dan membuat kita menjadi seorang yang apatis. Ini yang berbahaya dalam bisnis dan harus disingkirkan.
Untuk mengatasi hal ini kita harus mengubah cara berpikir kita, yaitu tidak bergantung pada orang lain. Kita harus berpikir bagaimana mengusahakan sesuatu yang bisa membantu orang lain. Untuk mendukung hal ini, mereka yang ingin berbisnis perlu mengembangkan pengetahuan di bidang yang ingin dituju dengan cara membaca, belajar dari pengalaman orang lain, dan sebagainya.
Selain pemahaman terhadap usaha yang akan dijalani, kiat sukses lain dalam memulai sebuah usaha berikut adalah memiliki sikap mental positif. Satu tantangan yang dimiliki untuk menjadi wirausahawan sukses setidaknya adalah sabar, pantang menyerah, terus belajar serta melihat permasalahan secara positif.
Hal lain yang perlu dihindari adalah mempersiapkan segala sesuatunya secara berlebihan. Karena persiapan yang berlebihan justru akan memecah perhatian dan menghabiskan energi untuk hal-hal yang tidak penting. Kuncinya adalah: “Just do it”. Tentu saja dengan resiko yang telah diukur.
Sumber daya manusia merupakan salah satu kunci keberhasilan usaha yang sangat penting. Merekrut pegawai yang tepat dan berpotensi sangat baik dapat menutup kelemahan manajemen, organisasi dan sistim dalam jangka pendek. Dengan SDM yang tepat maka kita sudah setengah jalan untuk menjadi sukses.
Pengetahuan dasar atas pengelolaan keuangan dan pembiayaan juga sangat penting dipersiapkan untuk mengembangkan usaha. Seringkali produksi terganggu karena pengelolaan keuangan yang tidak baik seperti kekurangan dana untuk pembelian bahan baku, alat-alat produksi dan lainnya.
Pemasaran sebagai ujung tombak keberhasilan penjualan produk atau jasa. Sebaikapapun produk atau jasa tanpa pemasaran yang baik maka akan sangat sukar untuk meningkat penjualan dan keuntungan usaha. Diantara yang harus dipikirkan adalah mempersiapkan pelayanan bagi pelanggan.
Read More..

APAKAH ANDA INGIN KAYA? (2)

Kalimat berikut adalah hal terpenting yang pernah Anda dengar tentang investasi: Menjadi kaya adalah sederhana. Tidak mudah, tetapi sederhana. Dan kalimat berikutnya adalah hal terpenting kedua tentang investasi: Tidak ada alasan untuk tidak melakukannya.
Hanya diperlukan tiga unsur yang saling bertalian satu dengan lainnya: penghasilan, disiplin dan waktu. Anda telah memiliki dua diantaranya, penghasilan dan waktu. Yang perlu Anda lakukan adalah menambahkan unsur yang ketiga, yakni disiplin. Dan dengan pengetahuan di bawah ini, maka unsur kunci yang ketiga akan jauh lebih mudah ditemukan. Begini rahasianya:
Katakanlah Anda memulai dengan nol, menginvestasikan Rp 500.000 dari penghasilan Anda setiap bulan (ini merupakan disiplin yang sehat), dan membiarkan uang Anda berbiak seiring berlalunya waktu di dalam investasi yang terdiversifikasi. Dalam jangka panjang, imbal hasil (return) pasar saham serendah-rendahnya 10% per tahun. Dengan asumsi imbal hasil 10%, Anda akan memiliki Rp 102.000.000 setelah 10 tahun, Rp 380.000.000 setelah 20 tahun, dan Rp 1.100.000.000 dalam waktu 30 tahun.
Atau berikut adalah skenario alternatif lainnya: Jika Anda memulai dengan dana menganggur sebesar Rp 50.000.000 dan hanya menambah Rp 250.000 per bulan, maka uang Anda akan menjadi Rp 180.000.000 setelah 10 tahun, Rp 516.000.000 setelah 20 tahun dan Rp 1.400.000.000 setelah 30 tahun. Semua ini terjadi karena kekuatan investasi reguler dan konsep sederhana yang sangat kuat yang disebut compounding (bunga berbunga). Ya, menginvestasikan uang sedikit lebih lama adalah cara pasti untuk mengembangbiakkan dana Anda. Mengapa? Karena kekuatan compounding tersebut. Berikut adalah penjelasannya:
Compounding adalah menginvestasikan kembali bunga yang Anda terima dari uang yang anda investasikan. Sebagai contoh, jika Anda berinvestasi Rp 1.000.000 dan mendapatkan bunga 10% dari pokok di akhir setiap tahun, maka Anda akan memperoleh bunga sebesar Rp 100.000 di akhir tahun pertama. Jika Anda menginvestasikan kembali bunga tersebut, maka tahun kedua Anda akan memulai dengan uang Rp 1.100.000 dan akan mendapatkan bunga Rp 110.000. Jika Anda tidak mengotak-atik dana ini, maka dana Anda akan meningkat dua kali lipat setiap delapan tahun.
Pencetus pertama teori compounding ini adalah Albert Einstein. Menurutnya, compounding adalah temuan terbesar manusia karena memungkinkan berlipatnya kekayaan secara reliabel dan sistematis. Einstein adalah seseorang yang jenius. Beruntungnya, Anda tidak harus menjadi jenius untuk dapat mengaplikasikan konsep ini. Tetapi Anda memerlukan lebih dari sekedar compounding untuk membiakkan uang Anda. Rahasia sesungguhnya dari investasi ini berasal dari penggabungan kekuatan compounding yang luar biasa dengan investasi yang terus-menerus – dengan kata lain, Anda perlu disiplin.
Cara terbaik untuk mewujudkan investasi yang terus-menerus ini adalah dengan membuka rekening/akun dengan salah satu broker atau reksa dana yang secara otomatis memotong uang dalam jumlah tetap dari rekening bank Anda setiap bulan. Kata kuncinya adalah otomatis tersebut. Percayalah, jika Anda tidak segera membukanya, maka hal ini tidak akan pernah terjadi. Karena kalau tidak dilakukan secara otomatis, maka Anda biasanya enggan untuk menambah dana ketika pasar menanjak dan menundanya ketika pasar menurun. Pada akhirnya, Anda akan kehilangan semangat dan menyerah.
Proses investasi secara terus-menerus ini disebut dollar-costing averaging. Melalui dollar-cost averaging ini, Anda tidak perlu membeli lebih banyak saham ketika harga saham atau dana Anda menurun, dan membeli lebih sedikit saham ketika harganya naik. Sebagai contoh, katakanlah Anda menginvestasikan Rp 500.000 per bulan di dalam satu saham yang awalnya berharga Rp 50.000 per lembar; sehingga Anda memperoleh 10 lembar saham. Jika bulan berikutnya harga saham naik menjadi Rp 62.500, maka pembelian reguler Anda mendapatkan delapan lembar saham. Namun, jika harga saham turun menjadi Rp 41.670, maka Anda akan memperoleh 12 lembar saham (tidak termasuk biaya transaksi).
Mudah untuk membentuk mekanisme investasi reguler, sehingga Anda dapat memanfaatkan kekuatan dollar-cost averaging. Reksa dana adalah cara tradisional untuk melakukannya. Tetapi ada juga instrumen lain yang memungkinkan Anda menerapkan strategi ini, misalnya langsung membeli saham atau instrumen lain yang diperdagangkan di bursa.
Suka atau tidak, berikut adalah kalimat penutupnya: Nasib dari masa pensiun Anda, hidup senang di masa tua, bisa jadi terletak pada komitmen Anda pada konsep-konsep di atas.
Read More..

Sunday, September 13, 2009

10 RAHASIA MANAJEMEN UANG PARA MILYUNER

Tak dapat dipungkiri bahwa para milyuner sama dengan kita – tetapi mereka memiliki lebih banyak uang. Ketika ditanya rahasia sukses mereka, mereka tidak mengatakan sesuatu yang magic atau aneh, tetapi menerapkan strategi-strategi investasi yang bijak, bekerja keras, dan, percaya atau tidak, hidup hemat. Berikut adalah 10 rahasia manajemen uang para milyuner:

Mulailah sejak dini untuk menghindari masalah keuangan. Orang seringkali menjadi bermasalah dengan cara menumpuk utang sejak dini, yang menjadi penghisap besar atas penghasilan mereka. Kita perlu belajar hidup dengan apa yang kita miliki dan bagaimana menunda kesenangan; ini adalah kebiasaan yang perlu dijaga terus-menerus, sehingga kita dapat menjaga apa yang kita peroleh ketika kita telah mencapainya.

Percayalah bahwa Anda bisa. Sebelum investasi dalam real estate dan menjadi seorang milyuner, Alan Corey, penulis A Million Bucks by 30, membaca biografi dan autobiografi para milyuner sebanyak mungkin. Dia mencari satu karakteristik umum yang dapat membantunya untuk memiliki karakteristik tersebut. Dia mendapati bahwa mereka semua memiliki kepercayaan diri yang luar biasa bahwa mereka akan sukses secara finansial. Corey mengatakan bahwa memiliki tingkat kepercayaan diri seperti itu membantunya untuk berada di puncak.

Perjelas visi sukses Anda. “Saya ingin kaya” adalah ungkapan yang tidak jelas. Sebaiknya kita membayangkan kehidupan ideal yang seperti apa yang ingin kita gagapi. Sebagai contoh, “Saya ingin memiliki investasi uang senilai 2 milyar sehingga dapat hidup dari bunga yang saya peroleh. Kemudian saya akan keluar dari pekerjaan sehingga saya dapat bersuka ria, berjalan-jalan, belajar bermain tenis dan menikmati piknik di pantai dengan keluarga saya.” Anda dapat juga memiliki visi untuk mencapai kebebasan finansial sebelum menikah dan punya anak. Anda dapat menggunting foto-foto dari majalah tentang tempat-tempat indah yang ingin Anda kunjungi dan orang-orang yang melakukan hal-hal yang menyenangkan dan meletakkannya di dekat meja untuk membantu tetap fokus pada visi.

Asuransikan resiko-resiko yang menyangkut nyawa. Kebangkrutan seringkali disebabkan oleh perceraian, kematian anggota keluarga, atau cacat yang menyebabkan seseorang tidak bisa lagi bekerja. Sebaliknya, perlindungan terhadap resiko-resiko melalui asuransi dapat melindungi kekayaan. Banyak orang salah dalam memperoleh asuransi yang tepat atau membayar terlalu besar karena tidak memahaminya.

Bekerja keraslah – dan Anda akan mendapatkan keberuntungan. Banyak kesuksesan yang bermula dari kerja keras, yang bagi orang kebanyakan dianggap sebagai keberuntungan. Namun perlu diketahui bahwa keberuntungan hanya berasal dari kerja keras. Semakin kita bekerja keras, semakin banyak keberuntungan yang hinggap pada kita. Konsep yang sama juga diakui oleh Benjamin Franklin pada abad ke-18 yang mengatakan bahwa: “Semakin keras saya bekerja, semakin beruntung saya.”

Belanjakan uang dengan pintar. Kita perlu melihat seberapa besar pengeluaran kita setiap bulan. Menjaga skor kredit yang baik dapat menghemat uang dalam jumlah besar sepanjang hidup Anda.

Kerjakan yang Anda Cintai. Karir di sektor keuangan mungkin memberi Anda gaji tahunan yang besar, tetapi Anda mungkin tidak akan sukses dengan sesuatu yang tidak Anda nikmati. Bekerjalah pada bidang yang membuat Anda rajin bangun pagi, lupa makan siang, dan yang Anda baca ketika Anda memiliki waktu senggang. Jika Anda suka majalah otomotif, bekerjalah di bidang itu. Jika Anda suka gosip, carilah pekerjaan di bidang yang berbasis seletribit. Bahkan di bidang yang terlihat tidak menguntungkan, ada cara untuk mencapai puncak – sesuatu yang memiliki kecenderungan lebih besar untuk terjadi jika Anda mencintainya.

Tentukan berapa banyak uang yang benar-benar Anda inginkan. Bagi banyak orang, uang Rp 2 milyar tidaklah cukup. Bagi mereka yang lahir pada era 1960-1970-an, pensiun dengan uang beberapa ratus juta tidak akan membawa mereka kemana-mana bahkan untuk menjalankan gaya hidup rata-rata, karena pengaruh inflasi sehingga mereka harus berlari untuk mempersiapkan pensiun mereka. Perhatikan gaya hidup ideal Anda dan apa yang dapat Anda bayar. Apakah itu biaya anak hingga kuliah? Liburan eksotis? Memiliki tujuan yang jelas akan mempermudah kita mencapainya.

Berinvestasilah sedikit melawan arus. Kita dapat membuat keputusan investasi berdasarkan apa yang tidak dilakukan oleh orang kebanyakan. Saat ini misalnya, saham-saham relatif murah karena begitu banyak orang yang menjual sahamnya, yang berarti siapapun yang membeli dapat memperoleh harga lebih murah dibandingkan nilainya satu tahun yang lalu. Ini bukan hanya berlaku pada saham. Anda juga dapat membeli rumah sitaan, menyewakannya, dan mendapatkan penghasilan pasif.

Hiduplah di bawah standar Anda. Perlu diketahui bahwa Eminem, seorang selebritis dan milyuner, mengerem pengeluaran uangnya demi penghematan. Koran Independen melaporkan bahwa ketika Eminem membeli sebuah arloji senilai $15,000 yang dia sukai, dia menyesal dan dia seharusnya menyimpan uangnya. Eminem berkata, “Saya tidak ingin menghamburkan uang; saya ingin anak perempuan saya kuliah.” Walaupun Anda seorang milyuner, tak ada seorangpun yang mau mengetahuinya – dan inilah poin pentingnya. Kita perlu menabung setidak-tidaknya 10 hingga 25 persen dari penghasilan kita. Kita juga perlu menghindari pembelian barang-barang “status”, seperti jet pribadi atau rumah mewah.
Read More..

MENGHITUNG CICILAN

Cicilan yang bisa dihitung bisa cicilan KPR, mobil, sepeda motor atau apapun yang dicicil, bisa juga cicilan untuk mengumpulkan sejumlah uang dimasa yang akan datang. Untuk menghitung cicilan bisa menggunakan fungsi pmt() yang ada di microsoft excel, yaitu Anda tinggal mengetikkan rumus berikut ke dalam satu cell:
=PMT(rate,nper,pv,fv,type)
  • Rate, tingkat suku bunga pada periode tertentu bisa per bulan ataupun per tahun.
  • Nper, jumlah angsuran yang dilakukan.
  • Pv, nilai saat ini atau hutang saat ini yang diambil.
  • Fv, nilai akan datang atau nilai yang diinginkan dimasa datang.
  • Type, jika bernilai 1 pembayaran dilakukan di awal periode, jika bernilai 0 pembayaran dilakukan di akhir periode.
Contoh 1:
Berapa cicilan perbulan rumah seharga Rp.200.000.000, selama 5 tahun dengan bunga 9.75%? Dengan menggunakan fungsi pmt() , masukkan nilai untuk parameter-parameter yang ada sebagai berikut :
  • Rate = 9.75%/12, karena angsuran dilakukan perbulan
  • Nper = 5×12 = 60
  • Pv = 200000000
  • Fv = 0
  • Type = 0
Dari masukan di atas maka akan didapat nilai -4,224,848.73

Contoh 2:
Berapa yang harus saya tabung perbulan, jika waktu pensiun 25 tahun lagi saya ingin mempunyai uang sebesar Rp.1.000.000.000, dengan asumsi bunga tabungan 12%, tanpa ada potongan bunga dan biaya administrasi? Dengan menggunakan fungsi pmt(), masukkan nilai untuk parameter-parameter yang ada sebagai berikut :
  • Rate = 12%/12, karena angsuran dilakukan perbulan
  • Nper = 25×12 = 300
  • Pv = 0
  • Fv = 1000000000
  • Type = 0
Dari masukan di atas maka akan didapat nilai -532,241.42

Contoh 3:
Saat ini saya mempunyai uang Rp.10.000.000 yang ada ditabungan. Berapa yang harus saya tabung perbulan, jika waktu pensiun 25 tahun lagi saya ingin mempunyai uang sebesar Rp.1.000.000.000, dengan asumsi bunga tabungan 12%, tanpa ada potongan bunga dan biaya administrasi? Dengan menggunakan fungsi pmt(), masukkan nilai untuk parameter-parameter yang ada sebagai berikut :
  • Rate = 12%/12, karena angsuran dilakukan perbulan
  • Nper = 25×12 = 300
  • Pv = -10000000, karena saya sudah mengeluarkan uang dan menyimpannya ditabungan
  • Fv = 1000000000
  • Type = 0
Dari masukan di atas maka akan didapat nilai -426,919.01
Read More..

MENGHITUNG KEBUTUHAN UANG PENSIUN

Sudahkah Anda mempersiapkan diri untuk menghadapi pensiun kelak? Survei dari sebuah grup besar perusahaan asuransi di Indonesia menyatakan bahwa 21% pekerja di tanah air mengetahui jumlah dana yang dibutuhkan untuk mempersiapkan pensiun.
Hasil survei ini juga mengatakan bahwa rata-rata pekerja Indonesia menabung Rp 598.000 per bulan untuk persiapan pensiun. Sayangnya, tidak disebutkan dalam instrumen keuangan apa saja uang itu disimpan.
Jika Anda tidak termasuk di dalam kelompok 21% tersebut atau ingin apakah Rp598.000 per bulan cukup untuk kasus Anda, berikut tip dari saya untuk membantu Anda menghitung kebutuhan uang pensiun ini.
Berapa besar dana yang Anda perlukan pada masa pensiun bergantung pada beberapa faktor seperti pengeluaran hidup sebelum pensiun, inflasi, dan rata-rata return investasi yang dapat diperoleh. Untuk menghitung berapa besar dana yang harus dikumpulkan secara periodik untuk memenuhinya bergantung pada usia mulai, usia pensiun yang diinginkan, dan dana yang sudah dimiliki.
Saya sengaja menggunakan kata mengumpulkan dan bukan menabung karena penempatan dana tidak selalu harus dalam tabungan dan asuransi. Dana yang terkumpul dapat saja ditaruh dalam ORI, saham, obligasi dolar, dan macam-macam reksa dana.
Untuk konkretnya, misalkan Anda saat ini berusia 40 tahun dengan pengeluaran bulanan Rp 5 juta dan berencana untuk pensiun pada usia 60 tahun. Asumsikan inflasi tahunan rata-rata selama 20 tahun ke depan adalah 6% dan dapat diperoleh return sebesar 12% p.a. untuk dana Anda. Return sebesar ini tentu saja tidak Anda peroleh jika hanya mengandalkan produk bank dan asuransi.
Pertama, kita harus menghitung pengeluaran bulanan sebesar Rp 5 juta akan menjadi berapa 20 tahun lagi. Dengan inflasi tahunan 6%, angka itu menjadi Rp16 juta ([1,06^20] x Rp5 juta) saat usia Anda 60 tahun.
Pengeluaran bulanan saat pensiun tentunya lebih rendah, katakan sekitar 70%-nya, daripada pengeluaran saat masih aktif bekerja karena Anda tidak perlu lagi membiayai pendidikan anak dan pengeluaran transportasi ke kantor setiap hari. Sebagian dari pengurangan biaya ini akan Anda perlukan untuk biaya pemeliharaan kesehatan seperti untuk check-up kesehatan rutin dan obat-obatan.
Dengan demikian, Anda memerlukan uang sebesar Rp 11,2 juta per bulan (70% x Rp16 juta) saat pensiun nanti. Jika dapat diperoleh return 12% p.a. atau 1% per bulan untuk dana Anda, total uang pensiun yang dibutuhkan saat itu adalah Rp 1,12 miliar (Rp 11,2 juta/1%). Kebutuhan uang pensiun menjadi lebih besar jika Anda menginginkan uang pensiun bulanan ini juga naik sesuai dengan inflasi yaitu 6% p.a. atau 0,5% per bulan. Dalam kasus ini, uang pensiun yang dibutuhkan menjadi Rp 2,24 miliar (Rp 11,2 juta/[1% - 0,5%]).
Jika saat ini Anda tidak mempunyai aset likuid dan juga terbebas dari utang alias mulai dari nol, dana yang harus Anda siapkan setiap bulan adalah Rp 1,13 juta. Bagaimana kita memperoleh angka itu sangat mudah jika kita menggunakan kalkulator finansial atau excel. Rumus umum excel untuk tujuan ini adalah '=pmt(rate,nper,pv,fv,type)'. Cukup mengetikkan '=pmt(1%,240,0,1.120.000.000)' dan enter, kita akan mendapatkan Rp 1,13 juta. Dengan kalkulator finansial, kita perlu menginput N = 240, FV = Rp1.120.000.000, dan 1/Y = 1% untuk mendapatkan hasil yang sama.
Jika saat ini Anda memulainya dengan dana Rp 50 juta, dana yang perlu disiapkan berkurang menjadi hanya Rp 581.622 per bulan. Dengan kalkulator finansial, cukup menginput variabel yang sama seperti sebelumnya ditambah PV = -Rp50 juta untuk mendapatkan Rp581.622. Dengan excel, ketikkan '=pmt(1%,240,-50.000.000,1.120.000.000).'
Angka-angka di atas tentu saja akan berubah jika pengeluaran bulanan Anda tidak sebesar Rp 5 juta per bulan atau inflasi tahunan rata-rata ternyata meleset dari 6% atau periode pensiun yang Anda rencanakan bukan 20 tahun lagi atau return investasi bukan sebesar 12% p.a. seperti yang ditargetkan. Namun, dengan excel atau kalkulator finansial, semuanya menjadi begitu mudah dan selesai dalam hitungan menit atau bahkan detik.
Dengan mengambil Rp 11,2 juta setiap bulan sebagai hasil investasi dari dana Anda, uang pensiun Rp1,12 miliar yang sudah Anda kumpulkan tidak akan pernah habis. Kebutuhan uang pensiun akan menjadi lebih sedikit jika Anda ingin menghabiskannya, katakan dalam 15 tahun. Maksudnya adalah jika Anda merasa tidak perlu untuk mewariskan kepada keluarga yang ditinggalkan uang sebesar Rp 1,12 miliar dan usia Anda realistisnya juga tidak akan melebihi, mohon maaf, 75 tahun.
Jika demikian, kita perlu menghitung nilai sekarang dari aliran kas sebesar Rp 11,2 juta setiap bulan selama 15 tahun. Dengan excel atau kalkulator finansial, kita akan mendapatkan bahwa kebutuhan uang pensiun menjadi Rp 933,2 juta dan dana bulanan yang perlu disiapkan untuk mencapai angka ini dalam 20 tahun adalah Rp 943.336 jika memulainya dari nol dan sebesar Rp 392.792 jika memulainya dengan dana Rp 50 juta.
Sekarang jelaslah bahwa kunci untuk dapat menghitung kebutuhan uang pensiun adalah matematika keuangan dan pencarian produk investasi yang mampu memberikan return sesuai dengan yang diharapkan.
Read More..

Friday, September 11, 2009

APAKAH ANDA INGIN KAYA?

Robert T. Kiyosaki, penulis sejumlah buku terlaris dunia, mendefinisikan bahwa kaya adalah apabila passive income sudah melebihi kebutuhan hidup, termasuk kebutuhan yang bersifat kesenangan seperti liburan. Dia juga mendefinisikan kekayaan sebagai: berapa lama harta anda mampu menghidupi anda ketika anda tidak bekerja atau tidak menghasilkan pemasukan apapun.

Untuk menjadi kaya hal yang harus dimengerti pertama kali adalah tahu dan bisa membedakan aset dan liabilitas, kemudian berusaha semaksimal mungkin untuk mengumpulkan atau mengusahakan aset dan menekan atau meminimalisir pemilikan liabilitas.

Aset adalah segala sesuatu yang kita miliki yang dapat menghasilkan pemasukan untuk kita. Sedangkan liabilitas adalah apa saja yang anda miliki yang dapat mejadi sumber pengeluaran kita.


Kebebasan finansial adalah suatu kondisi dimana pemasukan dari seluruh aset yang anda miliki lebih banyak daripada pengeluaran hidup dan pengeluaran dari seluruh liabilitas anda.

Di dalam bukunya Cashflow Quadrant, Kiyosaki membagi jenis-jenis pekerjaan menjadi empat kategori:

Employee
Kategori ini merupakan "kasta terendah" dari segi cashflow jangka pendek, penghasilan jangka panjang, maupun peluang akumulasi aset. Mereka mendapatkan penghasilan tetap berupa gaji. Gaji tetap merupakan sebuah jaminan tingkat penghasilan pada jumlah tertentu. Gajinya mungkin tinggi, tapi tetap saja status mereka adalah karyawan yang dihargai tinggi sejauh mereka masih produktif. Bayaran yang mereka terima dihitung dari waktu yang mereka jual kepada perusahaan. Mereka harus tunduk dengan aturan-aturan perusahaan, baik dalam hal jam kerja, cara kerja, gaji, dan sebagainya. Termasuk ke dalam kategori ini diantaranya pilot, manajer, pegawai negeri, insinyur pertambangan, dan karyawan.

Self-employeed
Kategori ini juga disebut sebagai kaum profesional. Penterjemah, dokter, konsultan, dan pengacara termasuk dalam kategori ini. Dibandingkan karyawan, mereka relatif lebih bebas mengatur jadwal kerja. Mereka hanya tunduk kepada klien atau pasien. Penghasilan kaum self-employed tidak menentu. Tak jarang penghasilan mereka tidak cukup menutupi pengeluaran. Dibandingkan employee, posisi seorang self-employed lebih rentan karena tidak ada katup pengaman. Seorang dokter tidak mungkin mendapatkan tunjangan kesehatan dari pasiennya.

Business owner
Kuadran ini termasuk yang memungkinkan seseorang bisa benar-benar menjadi kaya. Pemilik bisnis tidak harus dimulai dengan modal dalam bentuk uang. Ide adalah yang paling utama. Tidak seperti sebelumnya, saat ini bisnis telah menjadi pilihan karir bergengsi terutama bagi mereka yang lahir setelah tahun 1970-an, khususnya mereka yang progresif terhadap masa depan, berwawasan luas, berpikir rasional, berani mengambil resiko, dan memiliki optimisme tinggi. Selain faktor menjadi kaya, kebebasan adalah daya tarik lain untuk berbisnis sendiri. Pengusaha memiliki keleluasaan yang lebih untuk mengatur sumber daya yang dimiliki (terutama waktu). Walaupun awalnya mereka mungkin bekerja hingga 18 jam sehari, namun ini hanya sementara. Mereka juga harus lebih dahulu banting tulang tidak kenal waktu untuk memastikan bisnis mereka berjalan sesuai harapan. Ini bisa terjadi berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun dan tanpa penghasilan yang tetap. Namun, seiring perkembangan bisnis yang mereka jalankan, ritme mereka juga mengendur. Bahkan pada tahun kelima banyak business owner yang hanya bekerja efektif beberapa jam sehari. Mereka bisa pensiun di usia muda, misalnya 40 tahun, dan berjemur di pantai yang pasirnya halus sembari menyaksikan uangnya beranak-pinak dengan sendirinya.

Investor
Kategori ini adalah "kasta tertinggi" di dalam cashflow quadrant yang diajukan Kiyosaki. Mereka adalah orang-orang yang memiliki "dana lebih" dan menginvestasikannya di beberapa instrumen investasi, seperti properti, emas, sektor riil (bisnis), obligasi, saham, reksadana, dan sejenisnya. Mereka yang telah menjadi business owner biasanya tidak kesulitan di dalam membiakkan uang yang mereka peroleh dengan menjadi investor. Mereka ini termasuk orang-orang yang mencari resiko, bukan sekedar mengambil resiko karena di dalam dunia investasi, berlaku hukum low risk, low return; high risk, high return. Dengan menanamkan uangnya pada instrumen investasi tersebut, kalangan investor tak perlu lagi bekerja membanting tulang. Mereka tinggal berdiam diri, dan uang mereka bekerja dengan sendirinya.

Kesimpulan: Kita semua sebenarnya bisa mencapai kuadran keempat, yakni menjadi investor. Dimanapun posisi kita sekarang, sepanjang kita bekerja keras dan pandai mengatur keuangan kita, maka menjadi seorang investor bukanlah hal yang mustahil. Yang terpenting adalah memahami profil resiko kita masing-masing, apakah konservatif ataukah agresif. Tidak sedikit orang yang pernah melewati keempat kategori di atas dengan jalan yang berliku dan terjal.

Poin yang ingin saya sampaikan disini adalah bahwa ada pilihan lain selain menjadi pekerja untuk menghasilkan uang, yaitu bisnis dan investasi. Kedua bidang ini adalah jalan cepat menuju kebebasan finansial. Apabila anda ingin menjadi kaya dan bebas secara finansial, anda harus mencari jalan anda sendiri di bidang ini dan segera membangun aset.

Read More..

KECERDASAN FINANSIAL

Pernahkah Anda mendengar tentang kecerdasan finansial (financial quotient) sebelumnya? Anda sadari atau tidak, berbagai kerja keras yang Anda lakukan, mulai dari tingkat sekolah (11 tahun kalau Anda lulusan tingkat SMU) ditambah sekitar 4 tahun di perguruan tinggi, hingga di dunia kerja Anda saat ini bermuara kepada uang. Saat ini uang telah menjadi magnet luar biasa yang telah mengubah segalanya. Apalagi di jaman yang serba komersial seperti saat ini, segalanya memerlukan uang. Setuju atau tidak setuju, itulah yang terjadi sekarang.

Sayangnya, mayoritas kita diajarkan atau bahkan mengajarkan bagaimana mencari uang, bukan bagaimana memanfaatkan uang dengan bijak untuk mencapai tujuan hidup dan kemakmuran. Berapa banyak orang yang pintar mencari uang tetapi tidak bisa mengelolanya dengan benar? Berapa banyak orang yang bergulat dengan utang? Berapa banyak orang yang mengalami uang mampir sejenak di akhir bulan dan di pertengahan bulan berikutnya telah mengalami kemarau? Berapa banyak mereka yang mengalami lebih besar pasak daripada tiang?

Untungnya, kecerdasan finansial bukanlah faktor genetik atau bakat alami. Kecerdasan finansial adalah sesuatu yang dapat kita pelajari. Beruntunglah bagi mereka, terutama dari kalangan yang telah mapan secara finansial, yang telah diajari sejak dini tentang pentingnya mengatur keuangan. Namun bagi yang belum, tidak ada kata terlambat. Dengan mempelajari kecerdasan finansial, kita akan mengalami perubahan dalam hal cara berpikir, gaya hidup dan tingkat kesuksesan finansial kita.

Untuk bisa menjadi cerdas secara finansial, kita harus mampu membedakan dengan tepat mana yang merupakan asset yang bermanfaat dan mana liabilitas yang harus dihindari. Orang yang cerdas secara finansial akan memiliki perencanaan dan tujuan keuangan yang jelas dan terarah, baik dalam jangka pendek, menengah, dan panjang. Mereka juga mampu melihat dan mengambil berbagai peluang yang tidak dilihat oleh orang kebanyakan.

Selain itu, kecerdasan finansial juga berhubungan dengan penentuan skala prioritas. Mereka juga berupaya untuk meningkatkan penghasilan dan menurunkan pengeluaran. Mereka bukanlah orang yang pelit dan serakah, tetapi memahami penggunaan uang untuk tujuan-tujuan yang jelas dan bermanfaat.

Kecerdasan ini jarang diajarkan secara formal kepada kita baik di sekolah maupun oleh orang tua kita. Kita dapat meningkatkan kecerdasan finansial dengan membaca berbagai pengetahuan dasar mengenai hal tersebut, mengikuti seminar, traning, dan segala macam pelatihan. Kita juga harus berani mengambil keputusan dan bertindak lebih cerdas. Trial and error perlu dilakukan untuk mengasah kecerdasan finansial. Bukankah guru yang terbaik adalah pengalaman kita sendiri? Cara paling mudah dan relatif berhasil adalah apabila anda memiliki mentor orang-orang yang telah sukses secara finansial, mempelajari pandangan dan gaya hidupnya, serta secara konsisten mengaplikasikannya ke dalam kehidupan sehari-hari.

Read More..