Friday, November 27, 2009

MENJADI ORANG YANG BERBEDA

Pemimpin atau wirausaha bukanlah orang yang mudah cocok, kecuali dalam hal ketaatan mereka terhadap nilai inti. Namun dalam bisnis, banyak orang berpegang teguh pada pola yang mereka percayai, yaitu terhadap mayoritas yang dianggap prasyarat bagi persetujuan dan keberhasilan. Dengan anggapan ini, maka bisnis menjadi mangsa mitos mendasar – bahwa mayoritas secara otomatis dan tanpa terkecuali selalu benar. Namun mayoritas tidaklah maha tahu semata-mata hanya karena dia adalah mayoritas. Bahkan orang yang mengabaikan pendapat sebenarnya mendatangkan keberhasilan yang lebih kreatif.
Karena anggapan mayoritas ini pula, seringkali kita mematikan ide-ide dan pemikiran brilian. Memang mereka yang mengikuti kata hatinya awalnya selalu disalahmengerti, bahkan difitnah, sebelum akhirnya dipuji dan meninggalkan prestasi. Mereka dibimbing oleh apa yang benar bagi mereka, bukan apa yang benar bagi masyarakat. Meniru tanpa banyak tanya mereka yang mengikuti jalur buatan yang membuat kita yakin sebagai satu-satunya jalan, telah mengabaikan individualitas kita.
Para peraih dunia bisnis yang inovatif dan lapar akan informasi akan senantiasa melanjutkan sikap yang berbeda/unik. Mereka tidak terbawa arus, mereka berpakaian dan berperilaku tanpa mempedulikan apakah konvensional ataukah tidak karena dengan cara itulah mereka merasa nyaman. Bukan untuk menjadi terkenal atau diberi label penentang. Itu hanyalah cara mereka untuk menjadi diri sendiri. Menjadi berbeda adalah memiliki keberanian untuk berkata 'tidak' terhadap sesuatu karena hal itu bertentangan dengan jalan mereka, bahkan ketika mayoritas memberikan pernyataan 'ya' untuk hal yang sama.

No comments:

Post a Comment

Silakan tinggalkan komentar / kritik / saran Anda di bawah ini...