Kalimat berikut adalah hal terpenting yang pernah Anda dengar tentang investasi: Menjadi kaya adalah sederhana. Tidak mudah, tetapi sederhana. Dan kalimat berikutnya adalah hal terpenting kedua tentang investasi: Tidak ada alasan untuk tidak melakukannya.
Hanya diperlukan tiga unsur yang saling bertalian satu dengan lainnya: penghasilan, disiplin dan waktu. Anda telah memiliki dua diantaranya, penghasilan dan waktu. Yang perlu Anda lakukan adalah menambahkan unsur yang ketiga, yakni disiplin. Dan dengan pengetahuan di bawah ini, maka unsur kunci yang ketiga akan jauh lebih mudah ditemukan. Begini rahasianya:
Katakanlah Anda memulai dengan nol, menginvestasikan Rp 500.000 dari penghasilan Anda setiap bulan (ini merupakan disiplin yang sehat), dan membiarkan uang Anda berbiak seiring berlalunya waktu di dalam investasi yang terdiversifikasi. Dalam jangka panjang, imbal hasil (return) pasar saham serendah-rendahnya 10% per tahun. Dengan asumsi imbal hasil 10%, Anda akan memiliki Rp 102.000.000 setelah 10 tahun, Rp 380.000.000 setelah 20 tahun, dan Rp 1.100.000.000 dalam waktu 30 tahun.
Atau berikut adalah skenario alternatif lainnya: Jika Anda memulai dengan dana menganggur sebesar Rp 50.000.000 dan hanya menambah Rp 250.000 per bulan, maka uang Anda akan menjadi Rp 180.000.000 setelah 10 tahun, Rp 516.000.000 setelah 20 tahun dan Rp 1.400.000.000 setelah 30 tahun. Semua ini terjadi karena kekuatan investasi reguler dan konsep sederhana yang sangat kuat yang disebut compounding (bunga berbunga). Ya, menginvestasikan uang sedikit lebih lama adalah cara pasti untuk mengembangbiakkan dana Anda. Mengapa? Karena kekuatan compounding tersebut. Berikut adalah penjelasannya:
Compounding adalah menginvestasikan kembali bunga yang Anda terima dari uang yang anda investasikan. Sebagai contoh, jika Anda berinvestasi Rp 1.000.000 dan mendapatkan bunga 10% dari pokok di akhir setiap tahun, maka Anda akan memperoleh bunga sebesar Rp 100.000 di akhir tahun pertama. Jika Anda menginvestasikan kembali bunga tersebut, maka tahun kedua Anda akan memulai dengan uang Rp 1.100.000 dan akan mendapatkan bunga Rp 110.000. Jika Anda tidak mengotak-atik dana ini, maka dana Anda akan meningkat dua kali lipat setiap delapan tahun.
Pencetus pertama teori compounding ini adalah Albert Einstein. Menurutnya, compounding adalah temuan terbesar manusia karena memungkinkan berlipatnya kekayaan secara reliabel dan sistematis. Einstein adalah seseorang yang jenius. Beruntungnya, Anda tidak harus menjadi jenius untuk dapat mengaplikasikan konsep ini. Tetapi Anda memerlukan lebih dari sekedar compounding untuk membiakkan uang Anda. Rahasia sesungguhnya dari investasi ini berasal dari penggabungan kekuatan compounding yang luar biasa dengan investasi yang terus-menerus – dengan kata lain, Anda perlu disiplin.
Cara terbaik untuk mewujudkan investasi yang terus-menerus ini adalah dengan membuka rekening/akun dengan salah satu broker atau reksa dana yang secara otomatis memotong uang dalam jumlah tetap dari rekening bank Anda setiap bulan. Kata kuncinya adalah otomatis tersebut. Percayalah, jika Anda tidak segera membukanya, maka hal ini tidak akan pernah terjadi. Karena kalau tidak dilakukan secara otomatis, maka Anda biasanya enggan untuk menambah dana ketika pasar menanjak dan menundanya ketika pasar menurun. Pada akhirnya, Anda akan kehilangan semangat dan menyerah.
Proses investasi secara terus-menerus ini disebut dollar-costing averaging. Melalui dollar-cost averaging ini, Anda tidak perlu membeli lebih banyak saham ketika harga saham atau dana Anda menurun, dan membeli lebih sedikit saham ketika harganya naik. Sebagai contoh, katakanlah Anda menginvestasikan Rp 500.000 per bulan di dalam satu saham yang awalnya berharga Rp 50.000 per lembar; sehingga Anda memperoleh 10 lembar saham. Jika bulan berikutnya harga saham naik menjadi Rp 62.500, maka pembelian reguler Anda mendapatkan delapan lembar saham. Namun, jika harga saham turun menjadi Rp 41.670, maka Anda akan memperoleh 12 lembar saham (tidak termasuk biaya transaksi).
Mudah untuk membentuk mekanisme investasi reguler, sehingga Anda dapat memanfaatkan kekuatan dollar-cost averaging. Reksa dana adalah cara tradisional untuk melakukannya. Tetapi ada juga instrumen lain yang memungkinkan Anda menerapkan strategi ini, misalnya langsung membeli saham atau instrumen lain yang diperdagangkan di bursa.
Suka atau tidak, berikut adalah kalimat penutupnya: Nasib dari masa pensiun Anda, hidup senang di masa tua, bisa jadi terletak pada komitmen Anda pada konsep-konsep di atas.
ARTIKEL yang bagus sekali.walaupun baru skrg sy tahu teorinya.tetapi saya sdh mempraktekkan ilmu compouding ini dari bulan november 2011 lalu.
ReplyDeletesaya investasi dgn modal $40. baru 6 bulan berjalan sdh diatas $300. saya investkan dana saya disini ..
http://www.justbeenpaid.com/join.cgi?r=gdrloqQyka&p=&c=
salam sukses
Terima kasih sudah mampir disini, dan selamat atas pembiakan uangnya. Semoga semakin berkembang pesat.
DeleteKalau saya sendiri memiliki target investasi di kisaran 30-70% per tahun, sesuai keranjang investasi saya di bawah ini:
* Reksadana (Target 30%)
* Long-Term Stock Investing (Target 50%)
* Short-Term Stock Trading (Target 70%)
Sejauh ini baru poin 1 & 2 yang tercapai, sementara poin 3 blm tercapai karena baru 2 tahun terjun langsung, sehingga masih harus banyak belajar.
Semoga mencerahkan dan salam sukses...